2 tahun dalam 1 babak


Mungkin Tuhan sedang bosan, mendengar doamu yang tidak karuan.
Awalnya kamu berharap dijodohkan dengannya, setelahnya kamu berharap dilepaskan saja.
Awalnya kamu begitu yakin cintamu adalah dia, lalu tak lama kamu jadi ragu untuk hidup bersamanya.
Awalnya kamu bermimpi punya masa depan dengannya, entah kenapa semua berubah setelah kamu jalani tak begitu lama.

Mungkin Tuhan mulai jengah, ketika air mata kau habiskan dikala hatimu lelah.
Berawal dari keacuhan saat kamu bercerita, diakhiri dengan keheningan setelahnya.
Berawal dari keinginan waktu untuk berdua, diakhiri dengan ditinggal tanpa dirinya,
Berawal dari pelukan pertanda kewalahan, diakhiri dengan kata-kata penuh kemarahan.

Mungkin hati kecilmu mulai sadar, bahwa yang akan segera habis adalah sabar. 
Tidaklah sebentar kamu menunggu dia untuk berubah, tapi yang kamu dapati dia terus berulah. 
Tidaklah sekejap kamu berharap dia membaik, tapi yang dia beri hanya kata tanpa titik.
Tidaklah selamanya kamu ingin terus bermimpi, akan hati yang seakan tak pernah tau diri.

Mungkin ini waktumu untuk menyadari, bahwa akan selalu ada hati yang tak bisa kau buat mati. 
Curigamu akhirnya terbukti, ada hati lain yang dia miliki. 
Ketidak-nyamananmu menjadi saksi, bahwa dia tidak menjadikanmu yang paling berarti. 
Kepercayaanmu luntur seketika, berbarengan dengan kata "Aku sudah tidak cinta"

Mungkin di hari nanti kamu akan mengerti, bahwa Tuhan sedang mengasihi.
Kamu diselamatkan dari sakit yang tidak ada obatnya, meski terluka di awal tapi bahagia akan jadi akhirnya.
Kamu diberi kesempatan untuk memulai kembali, melakukan sesuatu yang ada dalam mimpi.
Kamu diberi kekuatan untuk merelakan, untuk mengikhlaskan apa yang sudah seharusnya kamu lepaskan.

Segala kemungkinan itu , biarlah menjadi benar. 
Agar kamu bisa segera sadar.
Agar kamu menjadi semakin sabar.

Segala kemungkinan itu adalah alasanku percaya, bahwa hatiku tidak akan lagi terluka. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer