Pesan di bulan juli.


Sudah lama sekali rasanya ada perasaan bahagia saat bulan juli menyapa. Kalau diingat-ingat malah kayanya saya merasa nggak pernah menunggu bulan ini dengan gembira. Well, it should be, mengingat bulan ini saya bertambah tua, umur saya di dunia berkurang. 

Saya penyuka ulang tahun. Saya suka merencanakan acara ulang tahun untuk orang terkasih. Mulai dari browsing hiasan ulang tahun, desain kue ulang tahun, mencari souvenir yang cocok hingga merencanakan rundown acara ulang tahun seharian. Tapi saya nggak pernah suka merencanakan ulang tahun saya, saya nggak suka diingatkan bahwa di umur sekian, masih banyak pencapaian yang belum kelihatan ujungnya. 

Saya yakin, semua orang pasti menaruh harapan pada hidup masing-masing. Dari mimpi yang paling besar sebesar melihat aurora di New Zealand hingga yang paling sederhana sesederhana menikmati kue ulang tahun di rumah dengan keluarga terkasih. Entah sejak kapan, mimpi saya tidak lagi terasa seperti mimpi. Saya tidak lagi berlari mewujudkannya, yang ada malah saya mencari mimpi tersederhana yang bisa saya wujudkan tanpa banyak usaha. Ya, mungkin realistis akhirnya memenuhi pikiran saya yang awalnya idealis. Saya merasa, mimpi tidak lagi jadi tujuan yang harus dijadikan nyata. 

Lalu kalo nggak ada mimpi, apa dong yang dicita-citakan? Bukannya nggak punya mimpi atau cita-cita, semua berubah jadi lebih sederhana. Saya jadi kebingungan ketika ditanya "mimpi kamu apa?" Kehilangan mimpi bukan berarti saya jadi nggak punya tujuan hidup lagi. Hanya saja, tujuan hidup saya sesempit untuk hari ini, bukan untuk besok apalagi tahun-tahun berikutnya. Saya hanya main aman, agar tidak ada lagi hati yang menelan kecewa ketika mimpi tidak lagi sejalan. 

Doa saya ada segudang. Doa yang akhirnya menjadi harapan-harapan, tapi jangan lupa, harapan berteman akrab dengan kekecewaan jadi harus siap jika harapannya berubah atau tidak terwujud sama sekali. 

Apa yang saya doakan? Saya berdoa, untuk anak perempuan saya satu-satunya bisa memiliki hati sekuat baja, yang lembut dan pemaaf namun bisa tegar kala dunia sedang tidak bersahabat. Saya berdoa, untuk laki-laki yang saya cintai agar ia senantiasa didekatkan dengan rencana-rencana Tuhan yang terbaik. Saya berdoa, untuk orangtua saya agar dapat merasakan buah manis dari kesabaran yang mereka tanam selama ini. Saya berdoa, untuk kakak perempuan saya agar ia menemukan titik terang dari apa yang dia cari dan bahagia senantiasa menemani. Saya berdoa, untuk adik perempuan saya agar ia dapat mengasihi dirinya sendiri dan menemukan kehangatan dunia setelah dingin yang ia alami. Saya berdoa, untuk semua orang yang mengasihi saya, agar mereka mendapat hidup yang sesuai dengan ketentuan Tuhan, agar semua orang yang berteman dengan kebaikan mendapat kebaikan itu kembali dengan cara Tuhan. 

Terakhir, saya berdoa, untuk saya yang sedang tidak baik-baik saja namun selalu menemukan hal baik di dalamnya. Saya berdoa untuk hidup yang cukup, tidak berlebihan atau kekurangan, semua sesuai porsinya. Saya berdoa untuk hati yang lapang, sabar yang luas dan rasa syukur yang tidak terukur. Saya berdoa, supaya kelak hati saya akan mengikhlaskan siapapun yang tidak pernah minta maaf dan memaafkan kesalahan-kesalahan yang saya buat. Saya berdoa, semoga hidup berjalan sebaik-baiknya yang saya butuhkan, meski bukan yang saya inginkan. Tuhan maha baik dengan segala rencanaNya, semua akan jadi nyata, sesuai dengan porsiNya. Happy birthday, sofia. 

Komentar

Postingan Populer