Terima kasih , karena sudah bertahan dengan saya.


Ketika saya memutuskan untuk berpisah , saya sudah siap menjalani hidup sendirian. Bagaimanapun juga saya nggak boleh terlalu lama sedih. Terlebih lagi saya punya support sistem yang luar biasa. Kejadian ini ngebuat saya semakin percaya kalo keluarga itu satu-satunya tempat kita untuk pulang. 

Ketika mantan suami meminta cerai , satu yang saya fikirkan adalah bagaimana perasaan orang tua saya, malukah mereka jika punya anak yang bercerai, apa orang tua saya akan mengerti. Pernikahan saya dan suami dipenuhi drama. Orang tua dari mantan suami saya tidak diundang dan tidak mengenal Aira sampai akhirnya kami berpisah. Mereka tidak menerima saya menjadi bagian dari hidup anaknya. Tapi orang tua saya , keluarga saya berbeda. Dari awal , mereka menerima mantan suami saya dengan kurang dan lebihnya. Terlepas dari hubungan mantan suami dengan keluarganya , keluarga saya tidak pernah mempermasalahkan.

Jadi , ketika saya memutuskan untuk berpisah , yang ada di pikiran saya hanyalah betapa saya sudah mengecewakan orang tua saya. Sebagai seorang anak , saya gagal menjaga nama baik keluarga. Sebagai seorang saudara , saya gagal meyakinkan adik saya bahwa laki-laki baik itu ada. Sebagai seorang perempuan , saya gagal memilih ayah yang baik untuk anak saya. Intinya , saya diliputi perasaan gagal.

Lantas , masihkah saya diliputi perasaan itu? 

Perasaan itu tidak akan hilang , meskipun saya menikah lagi di kemudian hari. Saya akan terus hidup dengan perasaan itu , sebagai pengingat bahwa kegagalan saya adalah kegagalan saya pribadi. Kegagalan saya adalah alasan saya untuk bangkit kembali , alasaan saya untuk kembali menemukan diri saya yang sempat hilang selama pernikahan. Kegagalan saya adalah bentuk keikhlasan dari perpisahan yang harus saya jalani. 

Maka izinkan saya mengucapkan terima kasih , kepada Mama dan Ayah , kepada saudara perempuan saya , kepada sepupu-sepupu saya , kepada seluruh keluarga besar , kepada sahabat-sahabat yang menjadi pendengar setia saya. Terima kasih karena sudah menguatkan hati saya yang masih sering merasa kecil karena kegagalan ini, terima kasih karena sudah menyediakan waktu untuk membantu saya meluapkan apa yang saya rasakan. Terima kasih , karena sudah bertahan dengan saya. 

Keluarga besar 

Aira's super auntys


BFF dari SMA 

BFF dari kuliah 



Komentar

Postingan Populer