Safari Journey di Bali Safari & Marine Park

https://www.ksda-bali.go.id/mitra-kerja/mitra-lembaga-konservasi/bali-safari-marine-park/

Di awal tahun 2020, kami berkesempatan untuk mengunjungi Bali Safari & Marine Park. Dengan ekspektasi yang tinggi karena kami sudah beberapa kali mengunjungi Taman Safari Prigen, kami berangkat pukul 10.00 WITA dari hotel. Menurut Google Maps, kami membutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk sampai kesana. Tapi realisasinya, perjalanannya terasa sangat jauh dan panas. Namanya juga Bali ya, dimana-mana panasnya menusuk kulit. 

Sepanjang perjalanan, kami sempat melewati Denpasar hingga sampai di Gianyar. Jujur nih, selama menyetir saya merasa nggak bisa banyak menikmati pemandangan karena perjalanannya terasa panas meskipun saya naik mobil dan agak gersang. Bayangan saya, perjalanannya akan sebelas dua belas seperti saat menuju Taman Safari Prigen yang notabene di atas bukit. Ternyata Bali Safari & Marine Park terletak di area pantai yang nggak terlalu tinggi seperti di Prigen. 

Setelah masuk ke area Bali Safari & Marine Park, saya sedikit kecewa karena ternyata area Bali Marine masih On Process alias belum jadi. Padahal selama kemarin saya cari info, nggak ada yang menyatakan kalo Bali Marine masih dibangun. Karena perjalanan sudah jauh jadi saya memutuskan tetap masuk ke Bali Safarinya.

Untuk Bali Safari, kami tidak berkeliling menggunakan mobil pribadi melainkan dengan bis yang disediakan dari Bali Safari. Pada saat saya antri tiket, yang tertera adalah harga tiket bagi wisatawan mancanegara dan yang paling murah adalah 800.000. Agak kaget ya karena di Prigen harganya nggak sampe segitu. Pas giliran saya sampai ke kasir, masnya bilang kalo itu adalah harga  bagi wisatawan mancanegara sedangkan wisatawan domestik beda lagi. Tiket paling murah dibanderol harga 175.000 . Harga segitu masih masuk akal, meskipun saya penasaran perbedaannya yang paling mencolok dari Prigen di bagian mananya. 

Dengan harga tiket 175.000 , sudah termasuk 1 kali Safari Journey, Fresh Aquarium Water , dan pertunjukan hewan. Setelah membayar untuk 3 dewasa (Aira belum bayar nih karena dibawah 3 tahun masih gratis), kami bergegas masuk ke area Bali Safari menggunakan bis. Saya sempat melihat sekilas peta dari Bali Safari, entah kenapa menurut saya di Bali safari ini tidak semenarik di Prigen. Semoga dugaan saya salah. 

Bisnya sendiri bukan bis besar, hanya berkapasitas sekitar 15 orang. Di dalam bis, mereka menyediakan tour guide yang bisa berbahasa Inggris maupun Indonesia. Sepanjang perjalanan, info yang diberikan terbilang menarik karena berisikan informasi yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Seperti gajah yang ada disini merupakan salah satu spesies gajah terkecil kedua di dunia.

Perjalanan Safari Journeynya terasa singkat namun cukup memuaskan rasa penasaran Aira terhadap hewan-hewan di dalamnya. Is it worth it? Ya, selama anaknya emang yang tipe suka hewan. Kalo cuma sekedar liat aja, perlu dipikir dua kali kayanya. 

Jerapah aja kepanasan. 

Si singa betina yang sedang santai berteduh.

Harimau yang sedang menikmati dinginnya air di tengah panasnya Bali.

Gajah disini tergolong kecil ya. 

Secara personal, menurut saya Bali Safari adalah jenis atraksi yang cukup sekali saja dikunjungi. Dimulai dari perjalanan yang jauh dan terasa gersang. Lalu hewan-hewannyapun terbilang tidak banyak jika dibandingkan dengan Taman Safari Prigen. Untuk anak-anak, Bali Safari tetap akan menarik perhatian mereka karena hewan-hewannya juga termasuk aktif bergerak. Tapi buat saya yang harus menyetir sejauh itu dengan panas Bali yang nggak kira-kira, mohon maaf nih, sekali aja cukup kayanya. 

Komentar

Postingan Populer